HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS BATANG KUIS PEKAN TAHUN 2017

Record Detail

Electronic Resource

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS BATANG KUIS PEKAN TAHUN 2017

XML

Abstrak

ABSTRAK
World Health Organization (WHO) 2012 memperkirakaran insidensi ISPA di negara berkembang sekitar 0.29%, Balita yang menderita ISPA di Indonesia sebesar 13,8 %, Lima provinsi dengan ISPA tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (41,7 %), Papua (31,1 %), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%) ( RISKESDAS, 2013).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Puskesmas Batang Kuis, Jumlah Balita penderita ISPA sepanjang bulan Januari – Oktober tahun 2016 sebanyak 3048 kasus dan dilakukan wawancara terhadap 5 orang ibu yang mempunyai balita dengan diagnosa ISPA mereka mengatakan bahwa lantai rumah yang masih tanah dan jika hujan kebanjiran, masak masih menggunakan kayu bakar, sebahagian mengatakan bahwa suami mereka merokok di dalam rumah.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu setiap subjek peneltian hanya diobservasi sekali saja secara bersamaan. Peneltian ini akan menganalisis “Hubungan Faktor Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita di Puskesmas Batang Kuis Kecamatan Batang Kuis Tahun 2017.”
Berdasarkan hasil uji statistik dari data yang diambil diatas diperoleh hasil nilai (p value : 0,003) artinya nilai (p value : < 0,005), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan pada Hubungan Faktor Lingkungan Rumah dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita di Puskesmas Batang Kuis Kecamatan Batang Kuis Tahun 2017. Hasil penelitian 16 orang (53.3%) mengalami kejadian ISPA dan 14 orang (46,7%) yang tidak mengalami kejadian ISPA. 14 orang yang mengalami ISPA yang disebabkan oleh paparan asap rokok di rumah (81,3%) ,yang tidak terpapar asap rokok rumah (18,8%). 14 orang yang tidak mengalami ISPA (64,3%) tidak terpapar oleh asap rokok, sebanyak (35,7%) yang terpapar oleh akibat dari asap rokok.
Ada hubungan yang signifikan anggota keluarga yang merokok di rumah dengan kejadian ISPA, dan berpeluang 7,8 kali beresiko menyebabkan ISPA pada balita dibandingkan dengan tidak terpapar oleh anggota keluarga yang tidak merokok. Sehingga diharapkan anggota keluarga untuk tidak merokok di dalam rumah, terkhusus untuk keluarga yang didalam rumahnya ada anak balita.

Kata Kunci : Faktor Lingkungan Rumah, ISPA pada BALITA
Daftar Pustaka : Buku 5 (2002-2016)
Internet 10 (2007-2017)


Detail Information

Item Type
Skripsi Sarjana
Penulis
RINO ARIO UTOMO - Personal Name
Student ID
13114201051
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
14901
Edition
Published
Departement
Ilmu Keperawatan
Contributor
Language
Indonesia
Publisher Universitas Haji Sumatera Utara : Fakultas Ilmu Kesehatan.,
No Panggil
Copyright
Universitas Haji Sumatera Utara
Doi

File Attachment

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail