HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN 2024

Record Detail

Electronic Resource

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN 2024

XML

Abstrak

ABSTRAK
Stress melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi wanita. Tingkat stress berhubungan dengan siklus menstruasi karena stress berhubungan dengan tingkat emosi, alur berpikir, dan kondisi batin seseorang. Tingkat stress dapat menyebabkan gangguan menstruasi yang ditandai dengan ketidakteraturan siklus menstruasi. Gangguan siklus menstruasi merupakan masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami remaja putri dan dapat berdampak pada kualitas hidup serta kesuburan jangka panjang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2023) prevalensi gangguan menstruasi pada wanita sekitar 45%. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 12 februari 2024 di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam dengan wawancara singkat didapatkan 10 remaja putri mengatakan mengalami stres terkait beban akademis serta kegiatan sekolah dan di antaranya mengalami perubahan siklus menstruasi. Kondisi ini menunjukkan adanya masalah kesehatan reproduksi remaja yang penting diteliti secara lebih mendalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat Stress dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun 2024.
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 120 siswi kelas X, dengan sampel sebanyak 33 responden yang dipilih secara random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS 42) dan kuesioner siklus menstruasi. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 responden, mayoritas berada pada kategori stres sedang (sekitar 60%), diikuti stres ringan dan berat. Lebih dari separuh responden (sekitar 55–60%) mengalami siklus menstruasi tidak normal. Analisis uji Chi-Square menghasilkan nilai p = 0,008 (p < 0,05), menandakan adanya hubungan bermakna antara tingkat stres dan gangguan siklus menstruasi pada remaja putri. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat stres, semakin besar risiko gangguan siklus menstruasi yang dialami.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau data baru bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan sumber penelitian dan dapat menambahkan variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap siklus menstruasi.
Kata Kunci : Tingkat Stres, Gangguan Menstruasi, Remaja Daftar pustaka : Buku 8 (2014-2020)
Jurnal 22 (2019-2024)
Website 3(2019-2023)


Detail Information

Item Type
Skripsi Sarjana
Penulis
WIDIYATI RABUDI - Personal Name
Student ID
2014201049
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
14201
Edition
Published
Departement
Sarjana Keperawatan
Contributor
Language
Indonesia
Publisher Universitas Haji Sumatera Utara : Fakultas Ilmu Kesehatan.,
No Panggil
Copyright
Universitas Haji Sumatera Utara
Doi

File Attachment

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail